Setiap
manusia pasti pernah melakukan perjalanan, entah itu perjalanan wisata sekolah
atau apa. Arti perjalanan setiap orang tentu berbeda, termasuk aku. Dalam
hidupku perjalanan memiliki arti yang berbeda disetiap likunya. Ada kalanya
perjalanan itu bermakna bahagia, kerinduan, perpisahan, juga
pengalaman-pengalaman tak terlupakan. Semakin lama seseorang melakukan
perjalanan, maka semakin ia merasa lelah dan berbanding terbalik dengan
pengalaman yang ia punya. Lelah itu sebuah kewajaran, jadi jangan salahkan.
Malam
ini semoga tidak lagi menjadi malam panjang teman perjalanan. Malam ini
gemintang, tentu saja berbeda dari malam-malam biasanya yang temaram sebab
hujan. Jendelaku tak berembun kali ini, namun seperti biasa kepul aroma teh
kesukaanku menemani. Aku, nona teh yang pernah kau tinggalkan entah sebab apa
telah melakukan perjalanan pendek yang melelahkan, sebab kamu. Prajurit bintang
yang terkadang enggan menyapa. Tak apa, kutahu kau pasti akan mengutarakan
banyak alasan.
Dalam
perjalananku kala itu, aku bertemu anak sma yang pada bola matanya memancarkan
harapan dan kebimbangan sekaligus. Entah karena apa. Namun sepertinya wajar
bagi anak kelas dua belas memancarkan hal itu dari matanya. Aku terkagum
karenanya, tentu saja dengan usianya ia sudah berani menulis untuk publik.
Sedangkan aku kala itu masih menunggu wangsit untuk menulis dan selalu saja
tentang cerita miris menyayat hati. Hingga suatu ketika aku dikatakan penulis
air mata. Haha, tak apa, aku nyaman dengan penulisan seperti itu. Setidaknya
dari kata luka itu bisa diambil pelajaran setelahnya. (Semoga)
Saat
itu, aku menemui juga sinar yang lain. Sinar yang seperti tak ada harapan, yang
masih digantungkan kenyataan, yang takut menggenggam harapan. Sinar itu seperti
sinar yang kumiliki ketika terjatuh dulu. Kelam, seperti ingin lari dari
kenyataan saja rasanya kala itu. Namun, aku tidak mengambil jalan itu. Aku
memilih menghadapinya dengan anggun, meski harus menggenggam hatiku lebih erat
lagi. Agar tak ada tangan lain yang akan meremukkannya. Pernahkah kalian
berpikir jika tak ada seorang pun di sisi kalian? Menyeramkan bukan? Apalagi
jika ditambah dengan cibiran yang membakar telinga. Bertahan di bawah tekanan
itu tidaklah mudah, kau tahu? rasanya seperti
ingin memutar waktu lebih cepat agar segera berlalu. Namun, sudah
kukatakan pilihanku bukan lari, tapi menghadapinya dengan anggun. Bukankah waktu
sudah berlalu begitu cepat setelah itu? Ada banyak perjalanan yang kulalui
setelah masa kelam itu.
Aku
menemui banyak sinar yang beragam. Sinar itu memancarkan pemiliknya, entah
bagaimana orang lain menilai sinarku. Aku acapkali meng-aamiin-kan sinar-sinar
itu. Bahagia rasanya ketika mendapat kabar salah satu mimpi mereka tergenggam,
meski baru simulasi saja. Aku tak memiliki bakat untuk menghipnotis atau apa,
dalam perjalananku ini aku merasa istimewa. Ya, walau sering juga menganggap
hidup orang lain lebih indah. Namun aku bersyukur atas perjalananku ini telah
bertemu berbagai orang-orang hebat yang memperjuangkan mimpinya, yang berani
menyampaikan dan menjadikan sinar matanya semakin berbinar. Aku bersyukur atas
itu dan aku terinspirasi dari mereka.
Di sebuah senja waktu itu aku luka, sebab
salah satu anggota tubuhku terluka parah. Aku merasakannya, pedihnya luar biasa
hingga sirius pun seperti enggan mendengarkan harapan. Salah satu sinar itu seketika redup, hanya
dengan restu yang tak tergenggam. Iya, memang restu itu termasuk hal yang
paling penting bagiku. Namun, jika kita mengusahakannya juga seiring dengan
waktu restu itu akan tergenggam. Tetapi, sinar ini telah benar-benar redup
seperti kehilangan nyawa.
Teruntuk
sinar-sinar yang pernah kutemui semoga sinar kalian semakin binar. Perjuangkan
mimpi-mimpi kalian, agar perjalanan kalian tidak membosankan.
Berbesarlah
Hidup selalu berjalan
Menjadi besar dan berbesar itu mutlak dan pilihan
Ada atau tidak pun pilihan
Satu atau dua
Genap dan ganjil
Ganjil, terasa janggal dalam hati
Berbesarlah
Berbesarlah segala proses
Berbesarlah pada segala
Besar dan berbesarlah bersama
yaaaay, first post in this year ! :D
BalasHapuskeep istiqomah