Selasa, 14 Agustus 2018

Nona Teh : Sudah

Tiba-tiba saja rindu menyergap dari segala sisi ruangan ini. Cuaca sedang dingin-dinginnya ketika aku dipertemukan kembali denganmu. Selepas hujan memang dingin bukan? Bukankah hujan selalu sesendu itu? Langkahku sedikit terhambat lebih ke gemetar tak siap jika harus kembali menatapmu. Dengan kenangan yang sudah seperti bom waktu yang siap meledak langkah kaki menuju pintu keluar menjadi berjarak sepuluh kilometer.
               
                Luka itu masih begitu segar ketika kamu memutuskan sebagai keputusan. Tidak ada yang perlu dipertahankan karena mempertahankan sesuatu yang tidak ingin bertahan adalah suatu kemustahilan. Sisa perjalanan turut memberatkan hati untuk bergegas menemukan pintu keluar.